NEWSJATIM.COM// – Jakarta, 2 Juli 2024 – Rumah Zakat mengadakan pelatihan teknik dasar pembibitan tanaman mangrove yang berlangsung di RPTRA Sipitung Rusun Marunda, Jakarta Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, yang terdiri dari 10 orang pengurus KETAPANG (Kelompok Tanam dan Pelestari Mangrove Marunda) binaan Rumah Zakat, serta 5 orang warga rusun dan 5 orang pengurus Rusun Marunda.
Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri utama. Pertama, Mas Hanif, perwakilan Kasatpel Pertamanan dan Hutan Kota Kecamatan Cilincing, yang memberikan penjelasan mendalam mengenai proses pembibitan tanaman mangrove, mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik penanaman yang tepat, hingga perawatan yang diperlukan agar tanaman mangrove dapat tumbuh dengan baik. Kedua, Budi Pratama, selaku Environmental Empowerment Head, yang menjelaskan tentang urgensi budidaya mangrove serta strategi program pemberdayaan mangrove Rumah Zakat yang tahun ini mengusung tema “Blue Carbon Warriors.” Ia memaparkan manfaat ekologis mangrove, seperti penyerapan karbon, perlindungan pantai dari erosi, dan penyediaan habitat bagi berbagai spesies.
Partisipasi Rumah Zakat dalam pemberdayaan mangrove bertajuk “Blue Carbon Warriors” ini bertujuan untuk berperan serta membantu pemerintah dalam menjaga bumi dan lingkungan yang ada di Indonesia agar tetap lestari dan sehat bagi warga Indonesia. Selain itu, partisipasi Rumah Zakat juga mendorong agar budidaya mangrove ini bernilai edukasi sekaligus bernilai ekonomis ke depannya, sehingga dapat membuka kepedulian masyarakat luas terhadap penyerapan karbon melalui tanaman mangrove.
Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan aktif berdiskusi dengan para pemateri selama sesi berlangsung. Mereka terlibat dalam praktik langsung, mulai dari proses pembibitan hingga teknik penanaman di lapangan. Di akhir pelatihan, Mas Kiki selaku Ketua Komunitas KETAPANG dan Bu Siti Ghonimah selaku Relawan Inspirasi Rumah Zakat menyampaikan bahwa komunitas “KETAPANG” binaan Rumah Zakat akan fokus pada pembibitan mangrove serta pengembangan eduwisata dan olahan mangrove. Menyambung hal tersebut, Mas Hanif, selaku perwakilan dari pemerintahan, menyatakan kesiapannya untuk turut mendampingi KETAPANG dalam mengembangkan pusat pembibitan bibit dan eduwisata mangrove. Pelatihan ini ditutup dengan kunjungan ke lahan yang akan dikembangkan menjadi pusat pembibitan mangrove.