Penambangan Pasir Ilegal di Di Sungai Brantas Kediri Kembali Marak,Luput Pantauan APH & Penegak Perda Kota Kediri

Penambangan Pasir Ilegal di Di Sungai Brantas Kediri Kembali Marak,Luput Pantauan APH & Penegak Perda Kota Kediri

Newsjatim.com-Kediri,Praktik penambangan pasir ilegal di Sungai Brantas, Kota Kediri, kembali meningkat dengan adanya perahu penambang yang terang-terangan beroperasi di utara Jembatan Brawijaya.

Terkesan luput dari Pantauan APH Polres Kediri Kota dan Penegak Perda Kota Kediri, pasalnya Aktivitas penambangan Ilegal dialiran sungai Brantas tak jauh dari Mapolres Kota Kediri dan Pemkot Kediri.

Dikhawatirkan aktivitas tambang liar ini berpotensi membahayakan konstruksi jembatan dan lingkungan sekitar.

Hak tersebut menjadi sorotan dari penggiat sosial dari Lembaga Swadaya Gerakan Rakyat Anti Korupsi Indonesia atau yang lebih dikenal LSM Gerak Indonesia.

Abdul suud kepala bidang Advikasi LSM Gerak Indonesia menyayangkan kenapa terkesan dibiarkannya aktivitas penambangan di Sungait brantas di Kota Kediri.

Kami khawatir Penambangan pasir ilegal dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti erosi tanah, perubahan bentuk sungai, dan kematian ekosistem ikan endemik Sungai Brantas.

Selain itu, aktivitas ini juga dapat membahayakan konstruksi jembatan dan bangunan di sekitarnya.

Satpol PP Kota Kediri telah melakukan sosialisasi dan penyitaan alat kerja para penambang sebagai bentuk peringatan. Namun, para penambang tetap melakukan aktivitasnya karena permintaan pasir yang terus berdatangan.

Kami meminta Pemerintah Kota Kediri segera merumuskan aturan terkait batas-batas tambang pasir tradisional untuk mencegah kerusakan lingkungan.

Selain itu, pemerintah juga harus menjamin tersedianya lapangan pekerjaan bagi para penambang jika aktivitas penambangan pasir ilegal dihentikan.

Dengan ini kami meminta Aparat Penegak Hukum Polres Kediri Kota segera melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas aktivitas penambang pasir di Sungai Brantas pungkasnya.

Penulis: AndEditor: Red